Minggu, 25 November 2007

PEMBELAJARAN DIGITAL

Perkembangan Teknologi dan Informasi menuntut berkembangnya teknologi pendidikan di Indonesia Informasi, data maupun sumber pembelajaran dapat diakses dengan Internet guru tidak harus sebagai fasilitator tapi sebangai pengarah proses belajar mengajar .sisswa dituntut mencari data sumber yang sesuai dengan indikator yang termuat pada kompetensi dasar dengan internet sampai siswa mampu mempresentasikan di depan kelas. lalu bagaimana dengan sekolah pinggiran dan minus teknologi mau dibawa kemana ? lantas siapa yang bertanggung jawab ?

kenapa Bingung menghadapi Ujian Nasional

Saat ini berame - rame antara Pro dan Kontra tentang pelaksanaan UN08 bahkan menimbulkan gejolak bagi para pelajar yang berdemonstrasi menentang di lakukan Ujian Nasional . Pertanda apakah ini ? mungkinkan generasi muda sekarang sudah ogah-ogahan mengembangkan dirinya ke lebih maju,malas, kurang percaya diri ? sehingga yang harus dilakukan dirasa memberatkan dan beban.Hal ini perlu pemikiran yang jernih jangan terpancing hal - hal yang ada.
ADA DUA PANDANGAN POSITIF DAN NEGATIF TENTANG HAL TERSEBUT.
1. Jika tidak diadakan Ujian Nasional maka tidak akan ada tolok ukur tentang kemajuan pendidikan . secara pribadi akan merugikan di kalangan klas ekonomi menengah kebawah maka untuk jenjang sekolah yang lebih tinggi atau melanjutkan kejenjang pekerjaan mereka akan kalah dengan mereka yang ekonomi menengah keatas yang menguasai hal ini.
2. Jika diadakan Ujian Nasional maka kita akan mendapatkan standart /ukuran kemajuan belajar hasil belajar secara nasional dan untuk jenjang pendidikan dan pekerjaan yang lebih tingi maka akan bersaing dengan ukuran nilai yang didapatkan.
BAGAI MANA SEHARUSNYA TENTANG UJIAN NASIONAL ?
Ujian Nasional tetap harus diadakan tetapi supaya tidak terjadi gejolak kriteria kelulusan diserahkan sepenuhnya oleh sekolah dari hasil UN dengan demikian akan muncul standart nilai kelulusan yang berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. dengan demikian anak akan tersalur sesuai dengan minatnya yang hanya ingin lulus dan yang ingin lulus dengan prestasi maka dapat menentukan sekolah pilihannya. Berarti masyarakat sendiri yang menilai keberadaan sekolah bermutu atau pingin hanya lulus. Sudah banyak contohnya Lihat Perguruan tinggi yang reguler dan yang hanya kuliah sabtu,minggu ya sama - sama lulusnya masyarakat lah yang menilai.